AGONIS
Reseptor merupakan suatu molekul
yang jelas dan spesifik terdapat dalam organisme, tempat molekul obat (agonis)
berinteraksi membentuk suatu kompeks yang reversibel sehingga menimbulkan
respon. Suatu senyawa yang dapat mengaktivasi sehingga menimbulkan respon
disebut agonis.
Interaksi antara obat dengan sisi
ikatan pada reseptornya tergantung dari kesesuaian/ keterpaduan dari dua
molekul tersebut. Molekul yang paling sesuai dengan reseptor dan mempunyai
jumlah ikatan yang banyak ( biasanya non-kovalen), yang terkuat akan
mengalahkan senyawa yang lain dalam berinteraksi dengan sisi aktif
reseptornya. Oleh karenanya, senyawa tersebut mempunya afinitas terbesar
terhadap reseptornya. Secara definitif, afinitas adalah
ukuran kemampuan obat untuk berikatan pada reseptor. Ikatan kovalen
menghasilkan afinitas kuat, interaksi stabil dan ireversibel.
Reseptor
terlibat dalam komunikasi antar sel. Reseptor menerima rangsang dengan
berikatan dengan pembawa pesan pertama (first messenger) yaitu agonis yang
kemudian menyampaikan informasi yang diterima ke dalam sel dengan langsung
menimbulkan efek seluler melalui perubahan permeabilitas membran, pembentukan
pembawa pesan kedua atau mempengaruhi transkripsi gen.
Agonis adalah obat yang berinteraksi dengan dan
mengaktifkan reseptor, mempunyai afinitas dan efikasi (aktivitas intrinsik).
Ada 2 tipe agonis :
–
Agonis penuh, adalah agonis dengan efikasi maksimal
– Agonis Parsial,
adalah agonis dengan efikasi kurang maksimal.
Agonis
memiliki afinitas terhadap reseptor dan mengubah protein reseptor dengan cara menghasilkan rangsangan yang menimbulkan
perubahan fungsi sel. Efek biologi dari agonis yaitu mengubah fungsi sel,
tergantung pada efikasi sinyal transduksi yang diawali oleh pengaktifan
reseptor. Beberapa agonis dapat mencapai efek maksimal jika hanya menempati
bagian fraksi terkecil reseptor (B, agonis A). Ligan lain (agonis B), memiliki
afinitas yang sama pada reseptor tetapi kapasitas pengaktifan rendah (aktivitas
intrinsic rendah), yang tidak dapat menghasilkan respon maksimal yang penuh
jika semua reseptor ditempati : efikasi rendah. Efikasi (atau aktivitas
intrinsik) merupakan kemampuan obat terikat untuk mengubah reseptor sehingga
memberikan efek. Potensi pada agonis dapat dijelaskan dalam istilah konsentrasi
(EC50). Potensi merupakan posisi relatif kurva dosis-efek pada sumbu dosis.
Model
molekuler pada aksi agonis :
1.
Agonis
menginduksi pembentukan aktif
Agonis mengikat reseptor inaktif sehingga menyebabkan perubahan
dari bentuk istrahat menjadi sisi aktif.
2.
Agonis menstabilkan secara spontan terjadinya pembentukan aktif
Reseptor dapat secara spontan membalik menjadi bentuk aktif.
Meskipun demikian, statistic memungkinkan hal ini biasanya bagitu kecil dimana
sel tidak memberikan tanda spontan pengaktifan reseptor. Ikatan selektif agonis
mewajibkan reseptor menjadi bentuk aktif,
sehingga meningkatkan eksistensinya.
Harrah's Reno casino closed in September - DRMCD
BalasHapusThe hotel will remain open until further notice, 하남 출장샵 but will no longer offer slot machines. Harrah's 정읍 출장마사지 Reno is on the 공주 출장안마 verge of 김천 출장마사지 closing for good. 영주 출장안마